Kamis, 16 Agustus 2018

on
Pernah punya pengalaman memotret Anak kecil namun tidak jadi-jadi alasannya yakni si anak susah diajak kompromi? Saya pernah mencoba memotret anak ketika berwisata, berharap sanggup foto dengan suasana latar bagus, namun alasannya yakni susah waktu mengarahkan dan tidak mau diarahkan karenanya jadi foto ya asal-asalan. Walau begitu yang penting sanggup fotonya.

Lain lagi bila Anda berprofesi sebagai fotografer, apalagi fotografer pemula yang mungkin suatu ketika mendapat job memotret Anak-anak. Memotret bawah umur memang sangatlah sulit, beruntung kalau Anda mendapat job yang terbiasa ‘narsis’ dengan kameranya sendiri. Atau beruntung pula kalau ternyata anak yang difoto ternyata fotogenik. Yang menjadi dilema yakni ketika Anda dihadapkan pada bawah umur yang tidak terbiasa difoto. Sebagian anak bahkan tidak mau memperlihatkan wajahnya untuk difoto, atau sulit untuk tersenyum, tertawa, maupun pemalu. 

Bila Anda mempunyai dilema diatas, berikut ini yakni beberapa tips memotret anak-anak, baik itu untuk foto keluarga, candid, maupun dalam bentuk portrait yang sempat saya baca disalah satu postingan situs online, silahkan disimak :

Pahami Mood Anak yang akan Difoto
Anak yakni anak, mereka tentu bukan orang sampaumur yang berpengaruh termasuk dalam hal emosi atau mood. Apabila seorang anak sedang kelelahan, capek, letih dan kesal sepertinya akan sulit bagi Anda untuk memotret mendapat mulut ceria. Senyum yang dipaksa itu sangat tidak bagus, lebih baik sebelumnya pastikan anak dalam kondisi baik, sedang tidak bermasalah dan keadaannya fit. Namun kalau konsumen Anda terlanjur membawa anaknya dalam keadaan demikian untuk difoto, inilah tantangan fotografer untuk mengembalikan mood ceria pada si anak. Namun, mengenai mood ceria ini, tidak berlaku pada foto candid alasannya yakni mulut dengan mood kurang baik juga sanggup menghasilkan foto yang menarik dan penuh cerita.

Fotografer Dilarang Terlalu Mengatur
Dalam hal ini fotografer boleh saja mengatur gaya anak, namun jangan berlebihan. Jika demikian, maka sang anak dikhawatirkan akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Lebih baik membiarkan sang anak bergaya dan berekspresi secara spontan. Bahkan kadang kala sebelum memotret, fotografer juga harus mengajak anak mengobrol atau ada juga fotografer yang mengajak anak bercanda dan ketika mereka menampakan mulut secara spontan, barulah tombol shutter ditekan.

Tidak Harus di Dalam Rumah
Memotret anak tidaklah harus di dalam rumah, kecuali konsumen Anda menginginkannya. Ajaklah keluar, baik itu dihalaman depan, taman atau daerah menarik lainnya yang menciptakan anak nyaman. Selain itu, lingkungan outdoor juga memungkinkan Anda mendapat cahaya banyak dan tidak harus memakai pertolongan flash.

Hadirkan Properti atau Mainan
Memotret bawah umur tidak harus dalam keadaan bangun atau duduk tanpa memegang apa-apa. Kadang-kadang anak akan memperlihatkan mulut alaminya ketika memegang mainan yang paling ia sukai.

Fotografer Diharap Sabar Menunggu
Seperti memotret kereta api di jembatan, tentunya Anda harus menunggu kereta api lewat. Demikian pula dalam memotret anak-anak, Anda harus menunggu kapan anak sanggup menampilkan mulut alaminya.

Perlihatkan Hasil Foto Anda
Anak-anak akan bahagia melihat gambarnya sendiri. Makara sebagai fotografer Anda sangat dihentikan untuk pelit menandakan hasil jepretan Anda. Kadang-kadang ada banyak fotografer yang enggan memperlihatkan foto dengan banyak sekali alasan, contohnya semoga kameranya tidak terjatuh dan lain sebagainya.

Seringkali Bokeh Lebih Menarik
Ada banyak fotografer menciptakan foto lebih bokeh ketika memotret anak-anak, terutama dalam bentuk portrait outdoor. Foto bokeh akan menciptakan tampilan anak lebih jelas, tajam dan sangat detail dengan latar belakang yang kabur. Dalam hal ini tentu Anda harus mengatur bukaan atau apperture sebesar mungkin, atau bila perlu gunakan lensa dengan maksimal apreture mencapai f/2.8 sampai f/1.8. Namun hal ini tidak berlaku kalau konsumen meminta anaknya di foto dengan latar belakang ikut terlihat jelas.

Gunakan Fitur Continous Shoot
Beruntung kalau Anda memakai kamera DSLR atau kamera yang mempunyai fitur continous shoot. Hal ini menciptakan Anda mendapat beberapa foto dalam satu kali pencet shutter, terutama ketika memotret anak yang sering bergerak semoga Anda mendapat momen.

Mengenai tips memotret secara teknis, usahakan Anda mengatur shutter speed dengan angka di atas 1/100. Ini dilakukan untuk menangkap subjek semoga gerakannya lebih beku. Makara memang outdoor lebih baik, atau kalau cahaya dirasa kurang sanggup menambah pertolongan dari flash. Harap diperhatikan bahwa foto bawah umur dengan tampilan over exposure sangat tidak menarik. Makara pintar-pintarlah dalam mengatur pencahayaan.

Sekian postingan Tips Cerdas Memotret Anak-Anak, semoga bermanfaat terutama untuk pemula yang gres mencar ilmu fotografi.

Sumber Artikel : http://portal.paseban.com

0 komentar:

Posting Komentar

Inilah Andrean Electronic: Data Pin Out Flyback

ANDREAN ELECTRONIC: DATA PIN OUT FLYBACK

 
close
Banner iklan   disini